Sunday, 1 April 2012

Pendakian Gunung Ciremai

Penantian panjang selama 2 tahun lebih untuk bisa mendaki gunung bisa kesampaian juga. ya... tepatnya tanggal 23 Maret 2012 ini saya bisa menapakan kaki dan mencium baunya gunung lagi....\n\nAwalnya kurang yakin tanggal 23-25 maret ini bisa mendaki gunung. Pasalnya akhir minggu2 tsb sedang di pusingkan dengan sidang skripsi dan perbaikan... bagaimana tidak tenang.. skripsi sudah harus di kumpulin ke kampus pada tanggal 23 maret tsb.\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Kawah Gunung Ceremai 3078mdpl"][/caption]\n\nhari2 sebelum mendaki penuh dengan perjuangan alias musti ngejar-ngejar dosen buat dapetin tandatangan dan musti begadang karena ada beberapa yang harus di perbaiki... sudah amat sangat muak dengan hal tsb sebenarnya tapi harus di kerjakan apapun hasilnya. yang penting lulus pikirku :D\n\nBerikut adalah sedikit cerita dari perjalanan ke Puncak Gunung Ciremai... pada catper ini memang banyak sekali kejadian yang tidak saya ceritakan seperti terkuaknya identitas om Seegeed, pendaki pingsan dan sebagaimananya,,, eh sebagainya.\n\n \n\nJakarta, Kamis, 22 Maret 2012\n\nAkhirnya siang harinya saya bisa menyelesaikan skripsi dan sorenya berarti sudah bisa ikut ke kuningan bersama teman yang sudah menunggu... dengan mata lelah dan badan lemes karena kurang istrirahat dan makan tidak teratur sambil ngepack barang ke keril... yang penting masuk dah... belanja perkap pun belum sempat.. hmmm memang nih pendakian yang minim persiapan sama sekali gara2 di sibukan dengan yang namanya skripsi.\n\n\n
\n\n20:00 : Sampailah di parkiran RS UKI Cawang... ya sesuai kesepakatan bersama (k''Aoe, K''Farid, Om Seegeed) untuk bertemu di area tsb. setengah jam berlalu barulah semua terkumpul dan kita memutuskan untuk langsung menuju kuningan tepatnya rumah a''heri yaitu rumah sodara dari k''Aoe.\n\n \n
K''Aoe, Me, k''Farid, om Seegeed
\n

Percakapan tak Jauh Seputar sang Navigator..

\nBerangkat dengan menggunakan mobil Avanza (bener ga ya..?? :D) saya dan k''Farid duduk di jok belakang dengan harapan bisa tidur pulas dan om Seegeed yang jadi navigator di depan bersama sang sopir yang sengaja di datangkan langsung dari Bogor (ixixi). sepanjang perjalanan banyak percakapan2 gak penting di tambah om Seegeed ternyata belum makan malam pada saat itu.. bukan ga tega sama beliau yang mungkin sedang menahan lapar karena sang sopirpun tak pernah memberhentikan mobilnya untuk mencari makan buat dia... hanya biar matanya tetep melek nemenin sang sopir, klo dia ''dikasih'' makan otomatis sang navigator bisa pules di mobil.\n\nsambil mencoba ''menghibur'' beliau dengan membicarakan tentang makanan... makan Nasi Kuning keknya enak deh atau makan nasi di kuningan.... hehe. entah apalagi yang kita bicarakan selama perjalanan berlangsung... karena pada saat perjalanan aku beberapa kali tak sadarkan diri, yang jelas rasanya pembicaraan tidak jauh melu tentang abang navigator ini, yang membuat kita berhaha hihi....\n\nPagi buta, aku terbangun dan sudah mendapati mobil yang saya tumpangi berada di gerbang tol, tak jauh dari gerbang tol kita lihat ada al**mart yang masih buka.... karena masih agak kurang sadar walau sang sopir sudah menawarkan untuk berhenti akhirnya di lewatin juga dan berharap ada toko selanjutnya yang masih buka.... waw... lama perjalanan ternyata tak mendapati toko lain yang masih buka hmmm... ternyata disini toko2 semacam itu masih berjauhan jaraknya gak seperti di bandung atau jakarta yang ngga nyampe puluhan meter bahkan bertetanggaan. Sesampainya di daerah Kuningan barulah menemukan al**mart kembali dan tidak mau menyia2kan lagi langsung mobil di parking dan menyerbu masuk ke dalam toko mirip gerombolan perampok toko :D tapi kite bayar loh ya... :p\n\nKuningan-Jabar, Jum''at, 23 Maret 2012\n\n04:30 : Sampailah di Kuningan.... berhubung rumah yang dituju masih belum jelas akhirnya kita memutuskan untuk sholat shubuh di sebuah masjid kecil tapi unik... Lucu saur k''Farid mah :p... dan sambil melepas lelah alias gogoleran di dalam masjid (nama masjidnya apa ya??lupa lagi).\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Di pelataran Masjid"][/caption]\n\nPagi Hari yang cerah dan terlihat matahari yang begitu indah langsung kita mencari makanan buat sarapan.... Ibu penjual gorengan di sebrang masjid itu yang menjadi pilihan karena menyidiakan nasi uduk dikuningan... nasinya mirip nasi kucing karena sudah di bungkusin daun dan koran berukuran kecil2. ya lumayan neh selama perjalanan apalagi abang navigator yang dari semalam belum makan rasanya sudah cukup untuk mengisi perut.\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Pinggir Jalan Kuningan"][/caption]\n

Pendakian pun di Mulai

\n09:30 : Datenglah teman dari a''Heri yang mau mengantar kita ke basecampnya AKAR... sesampainya di sana ternyata dari AKAR juga sedang bersiap untuk mendampingi acara pendakian dari tim Pikiran Rakyat. diputuskanlah untuk berangkat bersama menuju Palutungan. (kisah PR bisa di baca di sini: http://www.pikiran-rakyat.com/node/181932)\n\n11:00 : sampailah di pos pendaftaran di desa Cisantana untuk melakukan pendaftaran,,, karena memang kita tidak berniat mendaki secara ilegal :p\n\n13:00 : Selepas sholat Jum''at, kita putuskan untuk langsung nanjak... sedangkan tim PR akan berangkat jam 2 karena melakukan ritual upacara dulu cenah.\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="POS CISANTANA - PALUTUNGAN"][/caption]\n\n15:00 : Perjalanan panjang menuju pos pertama.... sempat ketipu juga dengan pos bayangan yang di sangka kita adalah pos pertama. ternyataa.... pos pertamanya jauuh banget yee..... toe tapi akhirnya disini kita nemu air buat isi ulang botol2 yang sudah kosong.\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="POS PERTAMA"][/caption]\n
Hujan pun mulai turun deres.... karena saya dan k''Farid belum sholat ashr akhirnya kita putuskan untuk istrhat sejenak di pos pertama. Karena hujan juga tidak memperlihatkan tanda2 berhenti akhirnya kita putuskan untuk melanjutkan perjalanan.
\npendakian sudah mulai dengan ciri khasnya ceremai... yaituu... "TANJAKAAN"... ajib dah tanjakan2 di sini curam2 dan panjang2 nyaris tanpa bonus.............\n\ntanjakan demi tanjakan di lahap dengan perlahan walau hari sudah amat sangat gelap... pada saat itu memang kita menargetkan untuk buka tenda di pos Gua Walet... namun apa daya... beberapa puluh meter lagi menuju gua walet naluri kita melihat tanah lapang dikit langsung pengen istirahat. di putuskanlah untuk membuka tenda di areal sana... klo namanya apa saya juga kurang tau... yang jelas sudah dekat dengan Gua Walet.\n\n \n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Ngecamp... sebelum Gua Walet"][/caption]\n

EKSOTISME KAWAH CIREMAI....

\nG.Ciremai-Jabar, Sabtu, 24 Maret 2012\n\n05:++ : Langit sudah terlihat terang dan di sebelah barat sudah terlihat melintang garis jingga tanda matahari terbit... hanya saja karena cuaca cukup dingin akhirnya aku masuk lagi tenda.. hehe... sekalian sholat shubuh dan masak di dalam tenda :hoo...\n\nya kita memang masak2 di dalam tenda karena sepertinya diantara kita pada malas untuk keluar apalagi buat poto2... ya sudahlah akhirnya kita menghabiskan waktu di dalam tenda.\n\n08:++ : Packing2 dan Poto2 sebelum meninggalkan tempat itu... sampe2 abang2 yang lewat diminta buat poto2 kita... ( walah gak kasian apa orang lagi cape juga :p tega BGT dah ).\n\nwalaupun sudah beristirahat semalaman tetep aja fisiknya sudah loyo... jadi ndakinya juga pelan2... dikit demi dikit saya pun sudah mulai tertinggal dari rombongan.. hmmm. dari bawah saya sudah melihat k''Aoe dan om Seegeed sampai di puncak...\n\n10:++ : Akhirnya sekitar pukul sepuluhan saya juga nyampe puncak. tak lama setelah nyampe langsung dah ngeluarin camdig dan jeprat jepretin nyari objek sekalian narsis. maklum buat bukti di rumah :D\n\n \n\nPuncak Gunung Ciremai memang menyimpan begitu banyak pesona... kawahnya yang berwana putih dan biru memberikan kesan eksotisme... ya Indonesia memang begitu indah untuk selalu di kunjungi.... sayang keindahan yang dimiliki terkadang tidak di terjaga oleh masyarakatnya... terbukti sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Ciremai ini menyimpan banyak sekali SAMPAH sisa MAKANAN... please deh klo ga mau repot bawa sampah pelastik silahkan di bakar terlebih dahulu dan tungguin sampe APInya padam... jangan sampe jadi bakar2an hutan juga.\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Kawah Gunung Ciremai"][/caption]\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="narsis"][/caption]\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Puncak Gunung Ceremai"][/caption]\n\n11:00 : Perjalanan turun gunung pun di mulai.... rencana awal memang kita akan turun melalui jalur linggar jati... karena katanya jalur ini bisa ditempuh dengan cepat dibanding harus turun melalui jalur palutungan lagi yang notabene jalurnya amat sangat jauh...\n\nsebelum turun sempat juga bertanya pada pendaki lain soal waktu tempuh dan abang2 bilang paling lama sekitar 9 jam turun melalui jalur linggar jati... okelah dalam hati.. berarti prediksi turun bisa sekitar jam 9-10 malem.\n\n \n\nawal turun gunung memang belum merasakan banyak kendala kecuali tenaga yang sudah ampir abis... dapet tanjakan dikit langsung ngepot alias istirahat... kalo turunan masih bisa jalan cepat...\n\n[caption id="" align="aligncenter" width="240" caption="Jalur Linggar Jati"][/caption]\n\nsesampainya di jalur linggar jati.. wow sudah di hadapkan dengan trek berbatu yang curam. dari sini pun kita sudah mulai berpisah cukup jauh... saya dan k''Farid yang notabene pendakian pertama setelah merit memang sedikit ngesot di jalan dan k''Aoe + om Seegeed yang sedikit ngebut di depan. akhirnya kita memang bener2 terpisah menjadi 2 kelompok ini.. wah, sudah tak terlihat kerilnya pun hehe... ya sudah karena memang kita sedikit ngesot yang penting jalan. biar ga ketinggalan jauh dan gak kemaleman banget.\n

OH... BAPAK-BAPAK yang BERDUA...

\nTurun sambil ngesot memang membawa cerita tersendiri buat saya... maklum stres banget om... apalagi ntah berapa kali kaki kiriku terkilir dan mendapati rasa sakit yang lumayan bikin gigit bibir. liat turunan dah gak sanggup lagi buat loncat-loncat apalagi lari...walau sekali2 memaksakan untuk lari karena saya sudah lumayan ketinggalan jauh dari k''Farid yang sudah turun duluan.\n\nWaktu turun memang kita selalu berpapasan dengan pendaki lain yang baru menuju puncak.. tak lupa kita juga selalu menanyakan posisi kedua orang (k''Aoe dan om Seegeed) yang sudah lebih dulu turun. ya mungkin kurang lebih begini percakapannya:\n\nk''Farid: Kang, lihat 2 orang turun yang satu pake keril hijau sama oren?\n\nPendaki: owh.. yang bapak2 ya? sudah di Tanjakan Bapa Tere..\n\ndalam hati pengen ketawa + ngakak juga deh... apalagi setelah itu setiap nanya pendaki lain nanya jadi begini: " Kang, lihat BAPAK2 berdua turun yang satu pake keril hijau sama oren?" aseli dah NGAKAK abis... ya mending klo k''Aoe yang udah punya buntut 2 +1 dibilang bapak2, lah klo om Seegeed ini??? :toe.\n\nTernyata mereka berada satu pos di depan, wah kirain teh sudah ketinggalan beberapa pos, mungkin mereka memperlambat dan beristirahat agar kita bisa menyusulnya.\n

SOSORODOTAN LEUTAK

\nUntungnya selama turun ada beberapa rombongan juga yang turun.... dan beberapa kali juga kita saling susul dan kesusul. maklum banyak istirahatnya... Hujan turun begitu deras... turunan2 tajam mulai amat tidak bersahabat lagi... jalur menjadi sangat licin dan beberapa jalur menjadi saluran air hujan... dan inilah awal mula turun gunung terPAYAHku.... kenapa? udah Hujan, Ngesot, Licin, dan Gelap lagi... huah... kaki sudah tidak kuat lagi menanggung beban yang ada dan kadang terjatuh sendiri ketika berjalan, apalagi kalo sudah menemukan turunan tanpa pegangan... alhasil guyang leutak dan sosorodatan Leutak.\n\nGak kebayang dah ini celana, baju dan keril semua sudah penuh dengan leutak ciremai......\n\nmenjelang maghrib hujan pun mulai reda tapi jalur sudah amat sangat licin... dan karena memang kita bdua tidak mengetahui jalur akhirnya kita mengikuti rombongan lain di belakang... kebetulan rombongan tsb juga berencana turun ke bawah walau pada akhirnya mereka ngecamp lagi di pos2 terakhir. ditengah2 perjalanan sempat terpikir juga untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan besok walau dengan alas seadanya... karena tidak ada tenda... pada saat itu memang kondisi tubuhku ini sudah amat sangat lelah hawatir dengan memaksakan diri turun bisa berakibat fatal buat diri sendiri... Alhamdulillahnya setelah hujan reda, ada sedikit energi lagi untuk bisa melanjutkan turun hingga pos Linggar Jati.\n\n \n\nLinggar Jati, 25 Maret 2011\n\n01.00 : Sampailah kita di jalan beraspal... dan rumah warga pun sudah terlihat, beristirahat sejenak sambil selonjoran kaki menikmati indahnya malam dan bersyukur bisa sampai selamat.\n\n \n
Biaya:\n\n- Belum urun rembug.. soalnya kemarin pake mobilnya k''Aoe\n\n- Biaya masuk total Rp. 10.000,00 / orang\n\n # Karcis Masuk TNGC 2 [dua] Buah @Rp.1.500,00\n\n # Karcis Donasi Masyarakat @Rp. 5.500,00\n\n # Asuransi Pengunjung TNGC @Rp. 1.500,00\n\n[caption id="" align="alignnone" width="240" caption="Tiket Masuk"][/caption]
\nPhoto2 Lanjutan:\n\n\n
\n
\n
\n
\n
', '[ CatPer ] Pendakian Gunung Ciremai (3078mdpl)

No comments:

Post a Comment