\nJakarta 25-26 Sep 2010, Pulau Kayu Angin atau Pulao bira ini merupakan pulau yang belum berpenghuni dengan dihiasi pantai pasir putih, terletak di gugusan Kepulauan Seribu, sebelah utara dari Pulau Kelapa. Butuh kurang lebih 1 jam perjalanan dari pulau Kelapa ke Pulau Bira menggunakan Perahu kecil.\n\nBerikut adalah sedikit tentang perjalanan ke Pulau Kayu Anging (Bira)\n\n25 Sept 2010, 05.00 : �Berangkat dari Pulogadung menuju Muara Angke (JakUt), sesampainya di sana bau yang khas sudah menyambut kedatangan kita.. hehe.. baisa bau amis ikan yang di pasar.\n\n07.00 : Kapal jurusan Pulau Kelapa pun diberangkatkan... do''a dan harapan agar selamat (ngeri juga soalnya cuaca lagi tak menentu). Perjalanan lumayan cukup lama dan perut pun di koyak-koyak oleh gelombang laut yang kadang membuat kapal sedikit miring. miris ketika melihat Laut terlihat kotor oleh sampah2 makan yang di buang oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab.\n\n10.30 : Kapal pun akhirnya tiba di Pulau Kelapa, di sana sudah ada yang menyambut seorang bapak2 bernama Pa Nasrudin. Pa Nasrudin ini ternyata adik dari teman kerja saya yang kebetulan tidak bisa ikut. istirahat sejenak dan makan siang di rumahnya.\n\n13.00: Melanjutkan perjalanan menuju pulau Bira menggunakan perahu kecil, kurang lebih 1 jam perjalanan kita sampai di pulau kecil tak berpenghuni tersebut.\n\n14:00: setibanya di sana, kita langsung mendirikan tenda2 untuk bermalam.. ada sekitar 8 tenda yang kita dirikan di sana. setelah tenda jadi semua, kitapun langsung berangkat lagi ketengah laut untuk bermain snorkling...hehe mau banget.. tapi berhubung saya sendiri ngga bisa berenang akhirnya snorkingnya kurang maksimal (malu). tapi di balik semua itu saya menikmati pemandangan laut yang begitu luaasnya..Laut yang Biru, Laut yang bersih... mudah2an bisa selamanya seperti itu.\n\nsetelah puas ber-snorkling ria, kita pun di bawa kesebuah pulau terdekat untuk numpang mandi air tawar.. di sana ketemu rumah2 yang telah hancur... (serem juga neh) dan di belakang ternyata ada sebuah rumah yang di huni oleh seorang bapak2 setenga baya.\n\nkita pun ijin numpang mandi dengan airnya yang agak sedikit bau hehe maklum lah di Pulao namanya juga ngga ada showwer :p\n\n17.00: kita pun sampai di Pulau Bira kembali dan menikmati sunset yang sedikit berAwan kelam.. dengan menikmati secangkir kopi dan sepiring mie goreng ixixixi\n\n19.00 : Sambil menunggu hidangan utama (ikan bakar) kita bermain2 dengan api unggun dan makan malam pun sempat di hiasi hujan.\n\nmalam pun tiba.. hujan pun mulai mengguyur tenda2 kita, bahkan tenda saya sempat bocor dan harus keluar untuk memancangkan pasak yang lepas karena angin yang lumayan kencang.\n\ntidur malam pun akhirnya ditemani hujan sampai pagi\n\n26 Sept 2010 05.00 : Beres-beres kembali karena harus mengejar kapal pulang ke Muara Angke jam 7 Pagi. �lumaya males juga sih karena pagi itu hujan masih mengguyur (lagi enak2nya tidur di tenda) :D\n\n07.00 : Kapal pun akhirnya berangkat... waaah masih belom puas sebenarnya karena masih pengen mengexplorasi pulau tersebut. Tidak lama setelah kapal menjauh dari Pulau seribu, kapal yang kita tumpangi sudah di sambut oleh ombak yang begitu besar yang membuat sedikit was2 karena kapal beberapa kali sempat miring... pasrah lah apa yang akan terjadi... hiks\n\nsemakin lama perjalanan akhirnya ombak laut mulai bersahabat... dan pukul 10.00 pun kapal mulai merapat di Muara Angke,... rasa syukur karena selamat selama perjalanan..\n\ndemikianlah sedikit cerita yang bisa saya bawa dari Pulau Kayu angin.. banyak hal yang tidak sempat di ceritakan..\n
Berhubung semua Biaya ditanggung oleh pihak perusahaan jadi saya kurang tau rincian biayanya hehe mangap,,., eh maaf.. mudah2an suatu saat saya bisa kembali ke sana..