Saturday, 2 October 2010

Kayu Angin, Pulau Cantik Diantara Seribu Pulau

\nJakarta 25-26 Sep 2010, Pulau Kayu Angin atau Pulao bira ini merupakan pulau yang belum berpenghuni dengan dihiasi pantai pasir putih, terletak di gugusan Kepulauan Seribu, sebelah utara dari Pulau Kelapa. Butuh kurang lebih 1 jam perjalanan dari pulau Kelapa ke Pulau Bira menggunakan Perahu kecil.\n\nBerikut adalah sedikit tentang perjalanan ke Pulau Kayu Anging (Bira)\n\n25 Sept 2010, 05.00 : �Berangkat dari Pulogadung menuju Muara Angke (JakUt), sesampainya di sana bau yang khas sudah menyambut kedatangan kita.. hehe.. baisa bau amis ikan yang di pasar.\n\n07.00 : Kapal jurusan Pulau Kelapa pun diberangkatkan... do''a dan harapan agar selamat (ngeri juga soalnya cuaca lagi tak menentu). Perjalanan lumayan cukup lama dan perut pun di koyak-koyak oleh gelombang laut yang kadang membuat kapal sedikit miring. miris ketika melihat Laut terlihat kotor oleh sampah2 makan yang di buang oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab.\n\n10.30 : Kapal pun akhirnya tiba di Pulau Kelapa, di sana sudah ada yang menyambut seorang bapak2 bernama Pa Nasrudin. Pa Nasrudin ini ternyata adik dari teman kerja saya yang kebetulan tidak bisa ikut. istirahat sejenak dan makan siang di rumahnya.\n\n13.00: Melanjutkan perjalanan menuju pulau Bira menggunakan perahu kecil, kurang lebih 1 jam perjalanan kita sampai di pulau kecil tak berpenghuni tersebut.\n\n14:00: setibanya di sana, kita langsung mendirikan tenda2 untuk bermalam.. ada sekitar 8 tenda yang kita dirikan di sana. setelah tenda jadi semua, kitapun langsung berangkat lagi ketengah laut untuk bermain snorkling...hehe mau banget.. tapi berhubung saya sendiri ngga bisa berenang akhirnya snorkingnya kurang maksimal (malu). tapi di balik semua itu saya menikmati pemandangan laut yang begitu luaasnya..Laut yang Biru, Laut yang bersih... mudah2an bisa selamanya seperti itu.\n\nsetelah puas ber-snorkling ria, kita pun di bawa kesebuah pulau terdekat untuk numpang mandi air tawar.. di sana ketemu rumah2 yang telah hancur... (serem juga neh) dan di belakang ternyata ada sebuah rumah yang di huni oleh seorang bapak2 setenga baya.\n\nkita pun ijin numpang mandi dengan airnya yang agak sedikit bau hehe maklum lah di Pulao namanya juga ngga ada showwer :p\n\n17.00: kita pun sampai di Pulau Bira kembali dan menikmati sunset yang sedikit berAwan kelam.. dengan menikmati secangkir kopi dan sepiring mie goreng ixixixi\n\n19.00 : Sambil menunggu hidangan utama (ikan bakar) kita bermain2 dengan api unggun dan makan malam pun sempat di hiasi hujan.\n\nmalam pun tiba.. hujan pun mulai mengguyur tenda2 kita, bahkan tenda saya sempat bocor dan harus keluar untuk memancangkan pasak yang lepas karena angin yang lumayan kencang.\n\ntidur malam pun akhirnya ditemani hujan sampai pagi\n\n26 Sept 2010 05.00 : Beres-beres kembali karena harus mengejar kapal pulang ke Muara Angke jam 7 Pagi. �lumaya males juga sih karena pagi itu hujan masih mengguyur (lagi enak2nya tidur di tenda) :D\n\n07.00 : Kapal pun akhirnya berangkat... waaah masih belom puas sebenarnya karena masih pengen mengexplorasi pulau tersebut. Tidak lama setelah kapal menjauh dari Pulau seribu, kapal yang kita tumpangi sudah di sambut oleh ombak yang begitu besar yang membuat sedikit was2 karena kapal beberapa kali sempat miring... pasrah lah apa yang akan terjadi... hiks\n\nsemakin lama perjalanan akhirnya ombak laut mulai bersahabat... dan pukul 10.00 pun kapal mulai merapat di Muara Angke,... rasa syukur karena selamat selama perjalanan..\n\ndemikianlah sedikit cerita yang bisa saya bawa dari Pulau Kayu angin.. banyak hal yang tidak sempat di ceritakan..\n
Berhubung semua Biaya ditanggung oleh pihak perusahaan jadi saya kurang tau rincian biayanya hehe mangap,,., eh maaf.. mudah2an suatu saat saya bisa kembali ke sana..

Wednesday, 6 January 2010

CatPer - Tegal Panjang

17.30 : Perjalanan menuju St.Gambir beli tiket KA Parahyangan

20:30 : Perjalanan KA menuju Bandung bersama Abah Anom, awalnya ngga dapet tempat duduk setelah lewat st.Bekasi ternyata masih banyak kursi kosong toh… akhirnya kita berdua nyari posisi buat tidur.

23:30 : Sampai di Bandung, karena masih ngantuk akhirnya kita cepet2 keluar stasiun Hall, berjalan menuju arah Pasar Baru… Tiba-tiba Abah Anom baru nyadar kalo ada yang ketinggalan di KA, apa coba?? TENDAA….@:* Akhirnya beliau berlari menuju Stasiun Hall kembali mungkin masih tertinggal di sana

Jum’at, 1 Januari 2010

00:00 : masih menunggu Abah anom yang mencari tenda, dan baru keliatan sosok tubuhnya tanpa membawa apa2… Innalillah, pasti ngga ketemu deh, dan ternyata memang ngga di temukan ntuh tenda.

00:30 : Masih di tempat yang sama duduk termenung + nelponin yang lain, tim urvan yang terjebak macet di Pasupati. Akhirnya kita nelpon Riski hadi, minta di jemput

01:xx : akhirnya jemputan juga dating, dan langsung menuju TKP

02:00 : tiduuurrrrr…….

06:30 : Berangkat menuju Tegalega yang lokasinya ngga terlalu jauh, dan ternyata rombongan pun sudah pada ngumpul ternyata, kenalan2 dulu sama yang belum kenal dan ngga lama langsung ada yang nawarin elf sampe cibatarua

07:00 : Berangkat menuju Cibatarua

10:00 : Sampai di Cibatarua, di sana istirahat + makan sambil menunggu waktu sholat jum’at

13:00 : Start Pendakian



13:30 : Setelah berjalan lumayan lama diiringi ujan rintik-rintik… akhirnya ketemu penduduk, dan bilang kalo jalan yang kita tuju ini ke kawah langsung ngga lewat tegal panjang… toe……… dengan perasaan gembira kita pun balik arah sesuai yang di kasih petunjuk dari penduduk tsb. Akhirnya rombongan pun masuk sebuah kampung Papandayan. Di sana sempet istirahat sebentar di halaman masjid sambil bertanya2 arah tegal panjang kepada warga sekitar…

Warga di sana memang bilang perjalanan sangat jauh pisaan,,, susah,,,, nanjak katanya… heuheuhue… agak di buat bingung juga sebenernya… soalnya dari beberapa warga pendapatnya berbeda2, mungkin persepsi mereka berbeda tentang tegalpanjang… hummm jadi inget saran temenku yang pernah ke sana, katanya jangan nanya warga sekitar, Tanya sama petani aja atau ibu2….

Perjalanan pun di lanjut………. Disepanjang jalan memang banyak sekali persimpangan, sampe-sampe kita kebingungan ambil arah yang mana. Setiap ketemu penduduk pasti langsung di interogasiin deh ixixiixix sampe2 harus pasang badan di jalan buat memberhentikan penduduk yang naek motor.



Waktupun terus berlanjut, naek bukit pun jadi pilihan yang katanya ada jalan pintas… setelah  sampe puncak bukit, ketemu lagi dengan warga… ternyata??? Jalan yang di tempuh ini menuju kawah lagi…. Dan di kita di sarankan untuk turun menuju muara, (namanya muara apa ya? Lupa :D) dengan berpatokan ke gubuk warna orange. akhirnya dengan di iringi ujan romatisnya kita pun melanjutkan perjalanan sesuai arahan dari warga tadi… sebenernya sih kitabawa peta kontur ( + )kompas( - )busur ixixixi…. Tapi masalahnya kita ngga tau posisi ada dimana hihi jadi setiap liat peta cuman menerka3 aja posisi dimana…

Rombonganpun turun bukit… beberapa saat kemudian ketemu 2 penduduk lagi….. dan bilang kalo arah kita ini salah, dia malah menujuk arah yang tadi… haduh balik lagi donk??? Penduduk itu pun bilang haaah.. jauh pisaaan… moal nepi lempang mah, jauuuuh, rek nepi jam sabaraha…?? Dengan nadanya yang seakan ingin meruntuhkan semangat kita…. Ya sudah lah kita putuskan untuk mengikuti arahan dari penduduk yang ketemu di bukit yang itu ke Muara.



16:xx : Sesampainya di muara ketemu petani di sana… sempat terjadi perdebatan kecil untuk menentukan arah mana yang akan di tempuh karena petani pertama yang di muara bilang menunjuk arah yang sudah kita lewati (ho… balik lagi???)... cukup lama istirahat di sana sambil melepaskan beban. Sambil istirahat sambil nanya2 lagi kepada petani lain. Dan akhirnya ada yang mau mengantar kita, katanya sih kalo dari sini tinggal 2 jam perjalanan (2 jam perjalanan penduduk maksudnya hahahha)

Perjalanan pun di lanjut dengan di guide sama petani tsb, perjalanan memasuki hutan dan mendaki sebuah bukit yang lumayan cukup terjal….. Alam pun semakin terlihat gelap… karena sang guide tidak membawa senter akhirnya dia memutuskan untuk kembali, kita pun berpisah di sungai… dan meninggalkan pesan untuk mengikuti selang warna biru/tali di pohon… bilangnya sih sudah deket koq…

Hutan belantara pun kita tembus dengan kegelapan dan sedikit cahaya dari senter yang mungil di kelapa eh kepala… tracknya mendaki terjal dan licin, banyak poon2 yang sudah menghalangi jalan setapak itu…. 5 Jam berjalan Tegal Panjang belum juga Nampak…. Hanya terlihat cahaya terang bulan dan berpikir ah mungkin di depan sana sudah akan Nampak sang tegal panjang… karena terlihat langit...



22:00 : Tegal Panjang masih enggan kita temui, akhirnya kita untuk mumutuskan membuka tenda di dalam hutan belantara tsb. Lelah dan perasaan kalut dan hawatir sempat berada di kepala tapi mencoba berusaha untuk tidak prustasi di hutan… semak2 pun menjadi pembantaian sang golok pembunuh naga cenah… maklum ngga ada tempat yang memenuhi standar untuk ngecamp.

Makan + ngupi2 di selingi canda gurau untuk menghilangkan stress…. Alhamdulillah bisa tidur dengan nyenyak sekalee…

Sabtu, 2 Januari 2010

06:00 : mangsak2 + makan2 sambil ngepack semua barang dan tenda yang masih basah pun di lipat kembali dan di masukan ke keril yang selalu menemani…

08:00 : Perjalananpun dilanjutkan dengan semangat baru dan harapan baru…..

08:40 : terdengar suara yang berteriak SUDAH SAMPAAIIIII………………… Alhamdulillah ternyata Tegal Panjang kau sungguh PANJAAAAAAAANNGG……………



Sambil istirahat, mangsak2, futu2 tentunya……… dan di sana ternyata sudah ada satu rombongan dari bandung yang lagi ngecamp

Waktu masih pagi… tapi kita putuskan untuk bermalam di tegal panjang, sayang kalo cuman ke tegal panjang numpang lewat, padahal untuk mencapainya butuh perjuangan xtra….

09:xx : Rombongan sebelumnya balik lagi ke arah cibatarua, dan kita titipkan 3 orang remaja (hihi)

Hari pun di lewatkan dengan acara mangsak2, futu2 nonstop heuheuheuhe dasar neh!

12:00 : Sholat Berjamaah di lanjutkan dengan ta’aruf yang di awali kuliah 7 menitnya Pa Adjie :D tapi berhubung hujan kembali turun, rombongan masuk tenda semua di lanjutkan dengan tidur siang

14:00 : Suara gaduh terdengar di sebelah, pas di liat weh… lagi pada mangsak2 lagi… hihih nimbrung lagi dah… :p walopun sempet di usir2 sama penghuni tenda gara2 ngga bawa alat makan :peace: *secara males banget masuk tenda lagi :hihi:

Kontraksi-kontraksi ria pun menghampiri, kecuali ……….. (hihi). Seharian di tegal panjang seperti anak kecil yang di bawa ke taman bermain… :D lari sana lari sini ketawa ketiwi…. Aarrghhh perasaan lega dan kagum melihat sebagian kecil keindahan alam ciptaan Allah…… nyaman.. tentram suasana yang begitu indah menurut saya sesekali terdengar kicauan burung di balik hutan… rasanya waktu terlalu cepat untuk berlalu.

Sore hari tiba2 datang 2 orang penduduk sambil membawa hasil hutannya… (kayu). Dan seperti biasa di interogasilah mereka b2 :D mencoba mendapatkan informasi ke arah mana selanjutnya untuk menemukan kawah papandayan… berbeda dengan pituah rombongan sebelumnya yang menyarankan untuk melalui jalur selatan, kedua warga tersebut malah menyarankan untuk mengambil jalur ke arah timur.

17:30 : Perundingan di dalam Tenda mencari Jalur yang akan di tempuh besok, saking daruratnya kita buat busur sendiri dari kertas. Akhirnya ditemukanlah posisi terakhir kita ada di mana… heuheuhe

19:00 : Mangsak2 lagi dan bermain api yang ngga nyala2 dengan sesekali diselingi ujan romantisnya…



Ahad, 3 Januari 2010

05:00 : Seperti biasa ngupii + futu2 tegal panjang di kala pagi hari….

06:30 : sarapan pagi + yang kontraksi lagi :p

08:00 : Memulai perjalanan menuju Kawah Papandayan seperti rencana awal jalur yang di tempuh ke arah selatan…. Peran Abah Anom untuk membuka jalur kembali di uji… ckckckckkckkc

11:30 : Sampai di Puncak Gunung Walirang (bener ga  ya?)……….. oh.. dapet sinyal.. semua orang pada nyalain hape.. pada minta pulsa, pada pinjem hape, dan pada lobet hape :D



Sms di kirim………… sms di terimaa…….. telepon sana telepon sini sambil masak2 lagi dan sholat berjama’ah tentunya…

13:00 : Perjalanan di lanjutkan dan Ternyata eh Ternyata …………. Ngga jauh dari puncak tersebut kawah papandayan pun terlihat ganteng di antara bukit2 yang mengelilinginya…. Subhanallah Alhamdulillah sampai juga ternyata… tapii……….. loh koq kakiku semakin terasa sakit… jiah akhirnya jalannya cuman bisa nyantai aja… tapi Alhamdulillah perasaan lega dan bersyukur karena semua bisa sampai dengan penuh semangat dan selamat….. terimakasih semuanya yang sudah berjuang dan tetap ceria walaupun sempat bolak-balik dengan jalur yang tidak jelas… hehe… KEREENN MANTAPP…….. dan TETAP SEMANGATT………..!!! selanjutnya go 2 air panas buat peregangan otot2 yang kaku hehuehuheuhe



mangap2 ya kalo banyak yang ngga terceritrakan,,, @:B

Rincian Biaya:

- Sewa ELF dari Tegalega sampai Cibatarua (14 orang) Rp. 400K

- Sewa Truk dari Pos sampai Pemandian Air Panas (PP sampai Tarogong*) @Rp. 20K

- Naik Bus sampai Terminal Cicaheum @Rp.10K